Pembelajaran sudah dimulai dalam
dua pekan ini, keberhasilan menyongsong tahun ajaran baru salah satunya sangat
dipengaruhi oleh kesiapan kita dalam mendesain rencana pembelajaran . Menjadikan siswa sebagai subjek (baca: aktif) dalam
proses KBM adalah penting untuk kita prioritaskan, karena dengan aktif dalam
KBM mereka akan lebih memahami materi pelajaran, sebagaimana yang pernah
dikatakan oleh Confucius, “ I do I
remember”.
Wujud profesionalitas kita dalam
mendidik salah satunya adalah dengan berupaya menjadikan setiap pertemuan KBM sebagai
waktu yang istimewa, sehingga siswa
menikmati pelajaran yang kita sampaikan, menggali semakin dalam keingintahuan,
berkesempatan mengeksplorasi segala
misteri alam hingga mereka tersadar hakikat kehidupan dan perannya di muka
bumi.
Pembelajaran aktif dengan melibatkan panca indera dan memanfaatkan
sumber belajar di lingkungan sekolah disertai
metode yang fun akan memotivasi minat belajar siswa. Dimulai dengan hal yang
konkret dan dekat dengan kehidupan kita sehari-hari akan membuat pelajaran
lebih bermakna. Siswa SMA dalam teori
perkembangan usia pendidikan yang dikemukakan oleh Piaget berada pada tahap
operasional formal yaitu siswa sudah dapat berpikir abstrak dan logis dengan
menggunakan pola pikir kemungkinan. Namun visualisasi materi pelajaran
khususnya sains, penulis amati hampir dibutuhkan sebagian besar siswa di kelas.
Misalnya pembelajaran tentang sel pada pelajaran Biologi, akan lebih mudah bagi
siswa untuk menangkap makna sel bila saya umpamakan dengan menunjuk batu bata
pada dinding kelas. Batu bata adalah selnya sedangkan dinding adalah
jaringannya. Dinding saling bertautan menyusun ruang. Ruang diibaratkan sebagai
organ. Pemahaman konsep yang baik dan benar adalah pondasi awal sebuah ilmu.
Dan hal ini menjadi titik acuan kita sebelum melangkah ke tahap selanjutnya.
Pembelajaran aktif akan merangsang sel-sel neuron yang ada di
otak juga aktif, sehingga siswa pun aktif terlibat dalam proses pembelajaran, meningkatkan
kemampuan berpikir dan aktif bergerak sehingga baik bagi perkembagan fisik dan
psikis mereka karena energi yang tersimpan tersalurkan.
Pembelajaran aktif semata-mata tidak hanya
bermanfaat untuk siswa, namun juga untuk guru, sebagai upaya mengembangkan teaching skill yang berfungsi sebagai
katalisator proses pemahaman suatu ilmu pengetahuan bagi
siswanya.***