Oleh : Fortin Sri Haryani
Alhamdulillah tahun ini kembali
diamanati mendidik siswa berkebutuhan khusus. Mereka hadir ditengah-tengah kita
dengan tujuan yang sama. Menimba ilmu tuk meraih kegemilangan di masa depan.
Kemandirian dan bersosialisasi adalah
tujuan utama mereka ke sekolah. Menurut
para ahli pendidikan inklusi, berbaurnya siswa berkebutuhan khusus dengan siswa
normal akan lebih efektif dalam
meningkatkan kemampuan siswa berkebutuhan khusus dalam bersosialisasi dan berkomunikasi.
Oleh karenanya penyelenggaraan sekolah inklusi memiliki payung hukum yang
menaungi.
Kegiatan pembelajaran di kelas dengan
siswa inklusi di dalamnya memerlukan persiapan tersendiri. Khususnya dalam hal
melibatkan mereka dalam proses pembelajaran. Mengetahui data profil siswa
inklusi adalah hal pertama yang harus dimiliki seorang guru. Melalui data tersebut diantaranya
kita mendapatkan informasi tentang kegemaran dan tingkat pengetahuan yang
dimiliki. Sehingga dapat menjadi acuan kita dalam mendesain aktivitas
pembelajaran mereka sesuai dengan materi
yang kita jelaskan.
Misalnya dalam pelajaran Biologi
ketika mempelajari materi tentang pertumbuhan dan perkembangan, kegiatan yang
dapat mereka lakukan misalnya menggambar tahapan perkecambahan bersama teman
sekelompoknya, siswa berkebutuhan khusus
menggambar bunga, sebagai contoh
organ perkembangan pada tumbuhan. Mengapa bunga, karena bunga adalah sesuatu
yang sudah familiar bagi siswa berkebutuhan khusus. Sesuatu yang mereka
kenali dan pahami akan memotivasi mereka untuk
beraktivitas di kelas. Kita harus memastikan anak-anak berkebutuhan khusus
tergabung bersama siswa normal lainnya.
Seperti pengalaman pekan lalu, setelah
project selesai mereka mempresentasikannya di depan kelas, ketika tiba giliran
siswa berkebutuhan yang berbicara, saya
perhatikan juga respon kawan-kawannya yang menjadi audiens. Meskipun menyampaikannya
terbata-bata, teman-temannya ternyata sabar mendengarkan dan memberikan applause.
Kegiatan kerja kelompok membangun proses interaksi dan
komunikasi antar mereka. Pendidikan
inklusi diharapkan mampu mengedukasi tidak saja hanya pada siswa berkebutuhan
khusus, namun juga bagi siswa normal lainnya. Bagi siswa berkebutuhan khusus,
terasah kemampuan berkomunikasi, kemandirian serta sosialisasinya. Sedangkan
bagi siswa normal, selain komunikasi dan sosialisasi, mereka akan berempati
sehingga terasah kecerdasan sosial mereka, sekaligus menumbuhkan rasa syukur
kepada Sang Maha Pencipta atas anugerah kesempurnaan yang dititipkan kepada
kita.****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar