Disusun oleh :
Alfiani
Muslikhah, M. Pd
Saat ini kita dapat melihat
beberapa masalah yang dihadapi siswa disekolah khususnya di SMA tentang
pembelajaran fisika yang begitu sulit untuk dimengerti, Mengapa hal ini bisa
terjadi? Banyak dari siswa menganggap bahwa fisika itu tidak menyenangkan,
fisika adalah sebuah “Hantu disiang hari” yang sangat menakutkan. Salah satu
penyebab yang membuat pelajaran fisika begitu sulit dimengerti oleh siswa
adalah bahwa pelajaran fisika yang mereka terima ketika belajar disekolah,
kurang begitu menarik, kebanyakan materi yang disampaikan oleh guru lebih pada
teori jauh dari permasalahan sehari-sehari dalam kehidupan nyata, sehingga
terkesan fisika hanyalah abstrak belak dan penuh dengan rumus-rumus
Hal inilah yang menjadi salah
satu permasalahan mengapa fisika sulit dimengerti oleh siswa, khususnya siswa
SMA. Citra fisika dimata siswa menjadi tidak baik, mereka lebih tertarik kepada
pelajaran yang umumnya memuat materi yang menarik, yang sesuai dengan kehidupan
nyata. Sehingga peran siswa dalam kegiatan belajar mengajar menjadi sangat
kurang, mereka tidak lagi aktif, namun hanya mendengar apa yang dijelaskan oleh
guru didepan papan tulis, dan belum tentu apa yang mereka dengar, bisa mereka
pahami. Untuk memperbaiki citra fisika dimata siswa menjadi fisika yang
menyenangkan, fisika yang bersahabat, fisika yang kontekstual, fisika yang
aktif, fisika yang kreatif, fisika yang inovatif, fisika yang efektif, maka
tugas guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran fisika, harus mengetahui
hal-hal apa saja yang harus dilakukan, bisa membawa siswa untuk dapat mengerti
dan memahami fisika dengan cara yang menyenangkan.
Pembelajaran inovatif bisa
mengadaptasi dari model pembelajaran yang menyenangkan. “Learning is fun”
merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah
menanamkan hal ini di pikirannya tidak akan ada lagi siswa yang pasif di kelas,
perasaan tertekan dengan tenggat waktu tugas, kemungkinan kegagalan,
keterbatasan pilihan, dan tentu saja rasa bosan.
Membangun metode pembelajaran
inovatif sendiri bisa dilakukan dengan cara diantaranya mengakomodir setiap
karakteristik diri. Artinya mengukur daya kemampuan serap ilmu masing-masing
orang. Contohnya saja sebagian orang ada yang berkemampuan dalam menyerap ilmu
dengan menggunakan visual atau mengandalkan kemampuan penglihatan, auditory
atau kemampuan mendengar, dan kinestetik. Dan hal tersebut harus disesuaikan
pula dengan upaya penyeimbangan fungsi otak kiri dan otak kanan yang akan
mengakibatkan proses renovasi mental, diantaranya membangun rasa percaya diri
siswa.
Kreatif dimaksudkan agar guru
menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat
kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan
sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu
curah perhatiannya pada proses pembelajaran akan lebih fokus.
Menurut
hasil penelitian, tingginya waktu perhatian terbukti meningkatkan hasil belajar.
Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak
efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses
pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan
pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan
tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain
biasa.
Dalam
proses belajar mengajar agar didapatkan suatu hasil yang maksimal maka
diperlukan suatu teknik pembelajaran yang efisien dan afektif sehingga tidak
mengahabiskan waktu yang lama dan bertele-tele yang kadang hasilnya kurang
memuaskan,
Pembelajaran inovatif merupakan pembelajaran
yang dikemas oleh pebelajar atas dorongan gagasan barunya yang merupakan produk
dari learning how to learn untuk
melakukan langkah-langkah belajar, sehingga memperoleh kemajuan hasil belajar.
Materi kesetimbangan benda tegar
merupakan salah satu materi yang diberikan di kelas XI semester dua (2). Materi
ini menurut siswa merupakan materi yang sulit untuk dipahami. Untuk lebih
merangsang siswa berpikir aplikasi dari pembelajaran titik berat, guru
memberikan stimulus pertanyaan-pertanyaan yang merangsang berpikir siswa. “Mengapa
pemain acrobat yang ditumpuk menjadi satu tidak jatuh?’ “Mengapa sebuah gedung
yang bentuknya tidak teratur tidak roboh?’
Salah
satu metode pembelajaran inovatif yang dilaksanakan oleh guru adalah melalui
suatu kegiatan untuk menentukan titik berat benda. Benda dua dimensi yang
digunakan adalah benda yang memiliki berbagai bentuk seperti kupu-kupu, kastil,
gedung dan lain sebagainya.
Seluruh kegiatan siswa yang
mempersiapkan dan melaksanakannya. Bentuk benda sesuai keinginan dan
kreatifitas setiap siswa dan dihasilkan bentuk benda yang berbeda-beda.
Setelah
siswa membuat bentuk benda yang akan dicari titik beratnya, selanjutnya siswa
melakukan pengukuran menentukan titik berat Benda yang akan ditentukan titik
beratnya digantungkan. Titik berat diperoleh dari resultan gaya berat setiap
partikel.
Hasil
setiap titik berat benda kemudia ditempel pada satu lembar kertas sebagai
laporan praktikum Setelah melakukan pembelajaran yang inovatif, siswa menjadi
lebih paham mengenai titik berat.
.
Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh siswa
merupakan aplikasi “Learning is fun” dimana siswa mendapatkan pemahaman yang
lebih konkret. Berdasarkan kegiatan pembeljaran inovatif yang telah siswa
lakukan dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran inovatif
memiliki keunggulan antara lain :
1.
Melatih siswa untuk
mendesain suatu penemuan.
2.
Berpikir dan bertindak
kreatif.
3.
Memecahkan masalah yang
dihadapi secara realistis
4.
Mengidentifikasi dan
melakukan penyelidikan.
5.
Menafsirkan dan
mengevaluasi hasil pengamatan.
6.
Merangsang perkembangan
kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
7.
Dapat membuat pendidikan
sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.
Berdasarkan
yang telah disamapaikan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa melalui
pembelajaran inovatif menjadikan pembelajaran Fisika lebih fun, kreatif, bermakna dan merangsang perkembangan kemajuan
berfikir siswa. Siswa menjadi lebih berminat dan menyukai Fisika jika guru
lebih kreatif dalam menggunakan metode-metode pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar