Ada pertanyaan di balik tragedi
pembunuhan massal oleh Stephen Paddock yang terjadi di Las Vegas Amerika, negara maju
yang sering dikatakan sebagai Dream Land
bagi warga dunia pada awal Oktober lalu. Menurut informasi yang didapatkan penulis
, pelaku adalah seorang miliuner, pensiunan akuntan yang memiliki bisnis di
bidang property dan memiliki lisensi untuk menerbangkan pesawat kecil. Suatu
ironi sekaligus kembali menegaskan bahwa kekayaan (baca : materi) ternyata bukanlah
sumber kebahagiaan hidup seseorang. Setelah melakukan penembakan massal,
Paddock bunuh diri. Sehingga timbullah pertanyaan : “Apa yang hilang dalam diri
Paddock..?”.
Di dalam buku Butir Hikmah di
Balik Fakta Ilmiah tulisan Syaefudin mengisahkan para ilmuwan dari University
of Rochester, Amerika Serikat yang melakukan penelitian tentang kunci
kebahagiaan. Christopher Niemic, Richard Ryan dan Edward Deci mengelompokkan
pertanyaan menjadi 2 bagian. Pertama berhubungan dengan persahabatan yang erat
dan langgeng, serta sikap menolong untuk memperbaiki hidup orang lain, yang disebut
sebagai aspirasi intrinsik. Kedua, berkaitan dengan keinginan menjadi seorang
yang kaya dan mendapatkan pujian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cita-cita
intrinsik lebih membuat orang bahagia dari pada cita-cita ekstrinsik. Dengan
mencapai tujuan intrinsik, mereka telah memenuhi kebutuhan dasar kejiwaan.
Peneliti membuktikan bahwa terwujudnya “American
Dream” seperti kekayaan, ketenaran dan pujian bukanlah kunci kebahagiaan.
Sejumlah mahasiswa yang diteliti menyatakan bahwa melalukan amal baik lebih
menyenangkan.
Mengembangkan sikap intrinsik
siswa salah satunya melalui hidden
kurikulum, yaitu kurikulum yang tidak termaktub dalam standar komptensi namun
mampu memberikan pesan yang kuat dalam pendidikan moral dan karakter warga
sekolah. Segala tingkah laku dan kebiasaan kita dalam membersamai murid-murid
adalah hidden kurikulum. Bagaimana kita mengatur kelas sehingga nyaman untuk
disinggahi juga bagian dari hidden kurikulum. Kegiatan di luar pembelajaran yang mampu
memberikan makna seperti kegiatan pekan
lalu di sekolah kami, siswa saling
berkunjung ke rumah salah satu temannya dalam program home visit. Berkunjung untuk
saling menyemangati, menjalin keakraban dan membina tali persaudaraan sehingga terbangun
kekompakan dan menumbuhkan empati dalam diri untuk saling menyayangi dan
menghargai nilai persahabatan. Seperti penelitian di atas, motivasi intrinsik
lebih memberikan kebahagiaan diri dan menambah nilai kebermanfaatan diri
ternyata memberi energi positif untuk terus beraktivitas dan berkarya,
sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “Sebaik-baik manusia adalah yang paling
bermanfaat bagi orang lain “.***
Deci E, Niemic C, Ryan R. 2009. Achieving Fame, Wealth, and Beauty are Psychological Dead Ends, Study
Says. Didalam : Syaefudin. 2017. Butir
Hikmah di Balik Fakta Ilmiah. Bogor : IPB Press.
Internasional.kompas.com/read/2017/10/03/10105111/penembak-di-las-vegas-adalah-miliuner-dan-investor-real-estat
[diakses 15 Oktober 2017]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar