Senin, 17 April 2017

EduFair Sebagai Ajang Silaturahmi Antar Sekolah dan Perguruan Tinggi





Pemilihan perguruan tinggi (PT) sebagai kelanjutan pendidikan setelah SMA adalah agenda utama siswa SMA utamanya bagi siswa kelas 12 saat ini.
Dalam menentukan jurusan di PT tentunya banyak pertimbangan yang dilakukan oleh siswa, baik  bakat, kemampuan, peluang juga biaya.
Kualitas PT adalah alasan utama siswa untuk menentukan pilihannya.
Tingkat kompetisi dirasa semakin ketat untuk dapat tembus PTN (Perguruan Tinggi Negeri) saat ini.
Khususnya melalui jalur undangan berdasarkan prestasi atau biasa disebut jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri).

Dua kebijakan baru yang diberlakukan oleh panitia SNMPTN  tahun ini adalah :
Pertama, sekolah dengan status akreditasi A mendapatkan kesempatan untuk mendaftarkan 50% peringkat terbaik siswanya,  berkurang 25 % dari  tahun sebelumnya.
Kedua,    pemeringkatan sepenuhnya dilakukan oleh sistem melalui data rapot yang telah di up load sekolah melalui PDSS (Pangkalan Data Siswa dan Sekolah).
Bagi siswa yang belum mendapatkan kuota pendaftaran SNMPTN atau belum lolos jalur SNMPTN tidak perlu berkecil hati. Mereka dapat mendaftar melalui jalur ujian tulis SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Yang jadwal pelaksanaannya setelah pengumuman  SNMPTN.
Untuk dapat lolos SBMPTN memang diperlukan persiapan khusus, karena tingkat kesulitan soal yang lumayan tinggi di jalur tes tulis ini.


Selain SNMPTN dan SBMPTN, masing-masing PTN juga memiliki jalur khas tersendiri. Misalnya di IPB ada UTM ( Uji Talenta Masuk), PIN ( Prestasi Internasional dan Nasional) dan BUD ( Beasiswa Utusan Daerah) . Atau di UI ada PPKB ( Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar) dan SIMAK UI (Seleksi Masuk UI).
PTN memang acuan utama para siswa untuk melanjutkan jenjang pendidikan setelah SMA, namun bagi yang belum berkesempatan mendapatkan PTN tak perlu berputus asa. Masih ada alternatif untuk memilih PTS sesuai dengan minat, bakat serta biaya yang dimiliki.
Untuk membantu memberikan informasi PT baik negeri dan swasta, SMA Fajar Hidayah bersama LP2K (Lembaga Pendampingan Penjurusan dan Karir) mengadakan EduFair pada 4 April 2017 di gedung Fajar Hidayah Kota Wisata. Acara ini dihadiri oleh siswa SMA sekitar kecamatan Gunung Puteri dan 20 universitas baik negeri maupun swasta.
Siswa  antusias mengikuti rangkaian acara, yang terbagi dalam beberapa sesi. Pada sesi presentasi masing-masing universitas memaparkan profile beserta program unggulan universitasnya.
Di stand pameran siswa juga dapat menggali lebih dalam tentang program studi yang tersedia di masing-masing PT  bahkan yang menarik bagi pengunjung adalah hampir semua PT memberikan tawaran beasiswa bagi siswa yang berprestasi.
Siswa juga dapat berkonsultasi mengenai peluang kuliah di luar negeri beserta gambaran aktivitas harian para mahasiswa Indonesia untuk survive di luar negeri.
Melalui even ini sekolah juga mendapatkan informasi tentang kemungkinan  kerjasama dengan PT dalam hal peningkatan mutu serta variasi kegiatan pembelajaran, yaitu salah satunya dengan kunjungan kampus. Melalui kegiatan ini  kampus bersedia  memberikan  workshop singkat mengenai  satu tema pembelajaran dengan nara sumber yang kompeten di bidangnya. Hal ini tentunya akan memberikan atmosfer pembelajaran yang berbeda sekaligus sebagai sarana refreshing bagi para siswa.

Kolaborasi yang baik antar sekolah dengan universitas niscaya memberikan energi positif mendorong kemajuan pendidikan bangsa kita.**** FSH

Senin, 10 April 2017

Wahai Guru...Dengarkan Suara Hati Muridmu...





Gambar 1 : Observasi calon siswa

 
 
A
da yang menyentuh perasaan di Penerimaan Siswa Baru (PSB) hari ini. Ketika mengobservasi salah satu calon siswa  (salah satu tahapan dalam PSB) di Fajar Hidayah, calon siswa menuliskan harapannya di pertanyaan " Sekolah yang bagaimana yang anda harapkan ?". Calon siswa menjawab " Sekolah yang guru-gurunya penyayang, tidak memaksa bila muridnya tidak mampu menjawab."
Sejenak saya merenung, cukup singkat namun begitu mendalam. Di Fajar Hidayah memang  seluruh calon siswa harus melewati  tahapan observasi dan tes kesehatan. Observasi bukanlah sekedar tes akademis, namun lebih bertujuan kepada pengenalan profil calon siswa serta pemetaan bakat dan potensi yang dimiliki calon siswa. Melalui observasi didapatkan informasi awal tentang hobby, cita-cita, pelajaran yang diminati, pola makan, hubungan dengan keluarga dan pertanyaan lainnya yang orientasinya adalah pengenalan konsep diri. Kami meyakini bahwa pengenalan konsep diri yang baik akan menjadi modal bagi siswa untuk dapat lebih siap dalam menjalani proses pembelajaran.


Gambar 2 : Wawancara Orang Tua Murid

Kembali ke harapan siswa tentang  sekolah yang diinginkn, sebagaimana yang pernah disampaikan oleh Einstein “ Everyone I a genius, but if you judge a fish on it’s ability to climb a tree it will live a whole life believing it I stupid.” Bila diterjemahkan kurang lebih bermakna  bahwa memaksa ikan untuk 



Gambar 3 : Observasi calon siswa

dapat memanjat pohon adalah hal yang sangat konyol. Sama halnya dengan siswa yang memiliki bakat di bidang bahasa dipaksa untuk mahir matematika. Masing- masing siswa punya potensi dan tugas kita sebagai guru agar mampu mengenali dan mengoptimalkannya. Tidak  semuanya harus pandai matematika namun yang terpenting adalah semuanya bisa mengoptimalkan bakat yang dimiliki.
Tidak ada siswa yang bodoh, mereka hanya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat memahami.  Memberikan kesempatan kepada mereka  untuk mengeksplor lebih dalam adalah salah satu solusinya.  Kadang kala mereka membutuhkan binaan face to face agar dapat lebih fokus. Bisa juga dengan membentuk kelas remedial yang pesertanya kita batasi. Namun di satu sisi kita juga harus dapat memfasilitasi potensi yang mereka miliki.
 Mungkin mereka memang tidak mahir di pelajaran matematika, namun ketika  menghasilkan karya, mereka mampu memukau banyak orang, hasil karya  mereka  jauh melampaui siswa lainnya. Disinilah kesempatan kita untuk mengembangkan potensi mereka. Misalnya dengan membentuk klub seni atau klub lainnya sesuai dengan bakat yang mereka miliki. Pada saat  life skill kita asah kemampuan mereka dengan mendatangkan pelatih yang profesional. Dan sabagai bentuk apresiasi,  kita rayakan dengan menyelenggarakan event seni di sekolah misalnya bertemakan " All About Art". Mereka bisa memamerkan hasil karya mereka kepada pengunjung. Pada tahap ini mereka akan percaya dan berbangga diri kepada bakat yang mereka miliki. Disitulah esensi pendidikan muncul.

Ketika mengajar terkadang kita terjebak denga target kurikulum yang harus dicapai. Sehingga pemenuhan hak individual siswa terabaikan. Di saat inilah jiwa pendidik sejati terpanggil, sebagai pengayom dan tempat curahan hati para siswa hingga mampu membangkitkan kembali motivasi belajar siswa.

"Aku ingin diajari oleh guru yang penyayang..yang tidak memaksa bila aku tidak mampu.." semoga kita salah satu sosok guru yang didamba siswa kita.****
           

Senin, 03 April 2017

Membangun Kolaborasi dan Jaringan untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan.



Pembelajaran tidak selamanya harus di sekolah. Akan lebih menarik dan variatif bila sesekali dilakukan outing. Outing akan memberikan suasana yang berbeda,  menambah wawasan, pengalaman dan juga tentunya pengetahuan.


Awetan Kera
Berkunjung ke  berbagai perusahaan atau lembaga pendidikan yang ada di sekitar adalah salah alternatif yang dapat dilakukan oleh sekolah. Bahkan tak jarang  lembaga atau perusahaan akan memberikan fasilitas kunjungan tanpa mengenakan biaya sepeserpun karena prinsipnya adalah simbiosis mutualisme, saling menguntungkan kedua belah pihak. Sekolah mendapat ilmu sedangkan bagi perusahaan sebagai ajang promosi.

 Awetan Basah Berbagai Macam Specimen

Seperti yang dilakukan SMA Fajar Hidayah,  beberapa waktu saat  melakukan kunjungan ke BIOTROP, LIPI dan Museum Zoologi di Bogor. Beberapa kegiatan ilmiah seperti budi daya jamur, kuliah singkat tentang penanganan cendawan pasca panen  praktek kultur jaringan serta belajar bagaimana mengawetkan hewan mereka dapatkan dalam satu hari kunjungan.
Di Fajar Hidayah kegiatan outing biasa disebut Kunjungan  Edukatif  (Kunjed)- kunjed adalah salah satu kegiatan yang paling diminati siswa. Setiap kelas mendapatkan kesempatan kunjed di tiap semesternya. Ilmu yang didapatkan  diintegrasikan dengan materi pelajaran. Sehingga konsep pembelajaran bermakna terealiasikan.

Awetan Kering Berbagai Macam Specimen Kumbang

Beberapa kelebihan yang didapatkan melalui kegiatan Kunjungan Edukatif antara lain :
Pertama, siswa langsung mendapatkan informasi dari nara sumber yang berkompeten di bidangnya, tercipta suasana diskusi dan komunikasi yang berjalan dua arah, sehingga selain pemahaman keilmuan kecakapan bersosialisasi siswa dapat terupgrade.
Kedua, siswa dapat mencoba teknologi baru, melalui praktikum di laboratorium dengan  berbagai sarana yang modern dapat menstimuli rasa ingin tahu siswa.


Awetan Kering Berbagai Macam Specimen Burung Pipit

Ketiga, belajar menulis laporan ilmiah,  karena selama kunjed siswa merekam kegiatan yang dilakukan baik dengan media elektronik atau dengan mencatat. Dilanjutkan dengan membuat laporan tertulis dan dapat dipublikasikan sehingga dapat menginspirasi siswa lainnya.

 Awetan Basah  Ikan
 
Keempat, menjalin kerjasama yang berkesinambungan antar sekolah dengan lembaga guna membangun sinergitas dan kolaborasi untuk memaksimalkan pencapaian tujuan pendidikan. Jadi tidak ada salahnya bila kita mulai mengagendakan kunjed dari sekarang agar lebih maksimal hasilnya. (FSH)