Jumat, 17 Februari 2017

Pembelajaran Berbasis Multimedia




 Di era globalisasi dan kemajuan IT peran multimedia sebagai sarana pendukung proses pembelajaran dirasa sangat membantu para guru untuk mentransfer materi pembelajaran.

Multimedia mampu memvisualisasikan dengan jelas suatu materi pelajaran sehingga mampu menghantarkan proses pemahaman kepada siswa, ya karena gambar mampu berbicara, gambar memberi makna seribu kata.


 
Kalau ditanya berapa persen pemanfaatan multimedia dalan pembelajaran saya, mungkin hampir 90 % saya memanfaatkan multimedia. Betapa efektifitas yang diperoleh dengan memanfaatkan multimedia jauh lebih tinggi bila dibandingkan tanpa multimedia. Sederhananya seperti ini, bila satu kali tatap muka berdurasi 90 menit, betapa dalam 90 menit pencapaian indikator tujuan pembelajaran lebih efektif dan efisien bila dibandingkan dengan metode konvensional (ceramah misalnya).
 
Contoh lainnya, misalnya saya mengajarkan struktur anatomi tumbuhan, tentunya siswa akan mendapatkan visualisasi yang benar dan tepat tentang struktur tumbuhan sehingga tercipta persamaan persepsi antar guru dan siswa. Ini adalah point yang sangat penting dalam proses pembelajaran.

Melalui multimedia saya juga dapat menampilkan video bila materinya berhubungan penjelasan proses. Misalnya bab genetika tentang proses sintesis protein, tentunya akan menyulitkan siswa bila diajarkan hanya melalui lisan. Penyeragaman persepsi akan sukar terbentuk. Tapi melalui video proses pengkonkretan sintesis protein yang abstrak dapat terlaksana. Bahkan dapat dilakukan repetation (pengulangan) hingga seluruh siswa dapat memahami dengan baik.


Yang terpenting juga dalan pembelajaran menggunakan multimedia adalah kemauan kita untuk selalu mengupdate konten pembelajaran. Sehingga informasi yang tersampaikan ke siswa adalah informasi yang faktual dan kontekstual.

Smartphone bukanlah hal yang asing lagi bagi para guru saat ini. Betapa dunia dalam genggaman. Guru dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi kapanpun dan dimanapun. Bersedia   meningkatkan nilai kebermanfaatannya untuk dunia pendidikan bermakna  guru telah meningkatkan kompetensi profesionalnya. (fsh)


Kegiatan Green Lab di Fajar Hidayah









Di tengah berbagai isu menurunnya kualitas lingkungan yang mengakibatkan berbagai bencana alam seperti global warming, banjir, tanah longsor, dan kelangkaan air bersih,  klub  Green Lab SMA Fajar Hidayah hadir mengemban misi penyelamatan lingkungan melalui  langkah kecil nan nyata. 
Green lab adalah salah satu life skill  di SMA Fajar Hidayah Kota Wisata yang dilaksanakan setiap hari Kamis pukul 14.30-15.30 yang saat ini beranggotakan 30 siswa dengan konsentrasi pengembangan kegiatan peduli lingkungan. Berbagai kegiatan yang terbingkai dalam program cinta lingkungan antara lain : penghijauan, 3R, biopori, composting, dan budidaya tanaman obat. 

Semangat back to nature dengan konsep menghargai lingkungan mampu membentuk karakter positif siswa. Gerakan cinta lingkungan melahirkan sikap tanggung jawab, peduli, kerja keras, kesabaran dan  mampu mengasah kepekaan  sosial, dimana berbagai karakter itu  kini begitu mudah terkikis oleh sikap egois, materialistis, dan hedonis yang semakin mengakar sebagai dampak negatif perkembangan teknologi.
Aktivitas Green Lab berusaha  untuk merealisasikan cita-cita dengan karya sederhana bukan sekedar bahasa sloganistik, yaitu melalui kontribusi nyata bagi sekolah dan lingkungan sekitar. Green Lab sebagai motor penggerak bagi terwujudnya sekolah peduli lingkungan…insya Allah…. (FSH).

I Do I Remember




Praktikum selalu menjadi kegiatan yang menarik bagi siswa, ya karena dilakukan dalam suasana yang berbeda, tidak di dalam kelas, tidak harus duduk diam, banyak hal yang bisa dicoba, dinamis dan inovatif, I’am doing something new”  today kira-kira begitu ungkapan yang terpancar dari wajah mereka.
Jumat 27 Januari 2017 siswa kelas Malaysia praktikum Biologi di Laboratorium IPA Lt 4 Gd Umar. Mereka ingin menguji kandungan bahan makanan seperti amilum, glukosa, lemak dan protein  dalam berbagai makanan yang biasa dikonsumsi sehari-hari, seperti nasi, jagung, kentang, mentega dan, telur . Bak seorang   ilmuwan, mereka fokus mengerjakan tahapan demi tahapan praktikum untuk menguji dan mencari jawaban atas hipotesa. 

Obrolan yang terjadi di antara mereka selama praktikum adalah diskusi yang mengalir tanpa sengaja , dan itulah kelebihan metode pembelajaran praktikum. Konsep berfikir dan alur kerja ilmiah tercipta melalui aktivitas bukan lagi runtutan teori yang harus dibaca dan dihapalkan.
Memulai praktikum tepat waktu, melaksanakan sesuai prosedur kerja dan menaati peraturan selama di lab  adalah cermin kedisiplinan. Menuliskan data hasil observasi apa adanya tanpa rekayasa mendidik mereka tuk memahami akan luhurnya nilai kejujuran.  Kerja sama antar antar anggota kelompok untuk saling bantu mendapatkan hasil praktikum yang maksimal  mengasah kecerdasan sosial dan menyadarkan pentingnya tanggung jawab dalam kebersamaan. Dan saya kira tidaklah berlebihan bila saya berpendapat bahwa praktikum mampu membentuk karakter positif siswa.


Praktikum  mengajarkan siswa mencari tahu jawaban dan  pembuktian dengan melakukan uji coba. Kata kuncinya adalah melakukan, sebagaimana yang pernah dikatakan oleh  filsuf China kuno Conficius yang melekat hingga sekarang terutama di kalangan pendidik
I hear and I forget,
I see and I remember
I do and I undertand
Sebagai guru, saya sendiri  menikmati suasana pembelajaran yang  diminati siswa, antusiasme, keaktifan, rasa ingin tahu  kegembiraan  dan ekspresi  kepuasan   dari mereka memberikan energi terbarukan tuk terus berkarya. (fsh)

Sunda Day di Fajar Hidayah




Keceriaan bernuansa daerah kembali terlihat di Fajar Hidayah Kota Wisata pada hari Jumat, 17 Februari 2017. Siswa hadir dengan  menggunakan pakaian adat daerah Sunda. Ya, hari ini diselenggarakan event Sunda Day yang diikuti oleh seluruh jenjang dari play group hingga SMA. 


 




Bahasa Sunda merupakan pelajaran  Muatan Lokal (Mulok) wajib yang tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) no 69 tahun 2013 tentang pembelajaran mulok bahasa dan sastra daerah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Melalui event Sunda Day, pembelajaran bahasa Sunda dikemas dalam satu rangkaian kegiatan yang konkret. Tidak hanya menyentuh aspek bahasa, namun juga aspek budayanya.


Event adalah bagian dari proses pembelajaran di Fajar Hidayah. Siswa secara langsung mempraktekkan pemahaman pelajaran Bahasa Sunda secara kreatif dan menyenangkan. Orang tua pun terlibat  memeriahkan event sebagai bentuk support kepada putra-putrinya.


Setiap kelas mengaktualisasikan dirinya dengan menampilkan berbagai pertunjukan seperti menyanyi, permainan daerah, dan pantun Sunda di panggung. Acara dilanjutkan di kelas masing-masing untuk mencicipi aneka hidangan Sunda hasil kreasi siswa bersama orang. Saling melengkapi dan saling berbagi mengajarkan siswa tentang kepedulian untuk memupuk kecerdasan sosial.





Pengenalan budaya daerah sebagai upaya kembali menumbuhkan kearifan lokal diharapkan menjadi salah satu benteng arus globalisasi yang masif mengikis nilai-nilai luhur karakter bangsa. Oleh karenanya event Sunda Day sudah menjadi ciri khas Fajar Hidayah dan diselenggarakan rutin setiap tahunnya. (fsh)