Senin, 04 September 2017

Pembelajaran Inovatif sebagai Aplikasi “Learning is Fun” pada Materi Kesetimbangan Benda Tegar




Disusun oleh :
Alfiani Muslikhah, M. Pd

Saat ini kita dapat melihat beberapa masalah yang dihadapi siswa disekolah khususnya di SMA tentang pembelajaran fisika yang begitu sulit untuk dimengerti, Mengapa hal ini bisa terjadi? Banyak dari siswa menganggap bahwa fisika itu tidak menyenangkan, fisika adalah sebuah “Hantu disiang hari” yang sangat menakutkan. Salah satu penyebab yang membuat pelajaran fisika begitu sulit dimengerti oleh siswa adalah bahwa pelajaran fisika yang mereka terima ketika belajar disekolah, kurang begitu menarik, kebanyakan materi yang disampaikan oleh guru lebih pada teori jauh dari permasalahan sehari-sehari dalam kehidupan nyata, sehingga terkesan fisika hanyalah abstrak belak dan penuh dengan rumus-rumus
Hal inilah yang menjadi salah satu permasalahan mengapa fisika sulit dimengerti oleh siswa, khususnya siswa SMA. Citra fisika dimata siswa menjadi tidak baik, mereka lebih tertarik kepada pelajaran yang umumnya memuat materi yang menarik, yang sesuai dengan kehidupan nyata. Sehingga peran siswa dalam kegiatan belajar mengajar menjadi sangat kurang, mereka tidak lagi aktif, namun hanya mendengar apa yang dijelaskan oleh guru didepan papan tulis, dan belum tentu apa yang mereka dengar, bisa mereka pahami. Untuk memperbaiki citra fisika dimata siswa menjadi fisika yang menyenangkan, fisika yang bersahabat, fisika yang kontekstual, fisika yang aktif, fisika yang kreatif, fisika yang inovatif, fisika yang efektif, maka tugas guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran fisika, harus mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan, bisa membawa siswa untuk dapat mengerti dan memahami fisika dengan cara yang menyenangkan.
Pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari model pembelajaran yang menyenangkan. “Learning is fun” merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini di pikirannya tidak akan ada lagi siswa yang pasif di kelas, perasaan tertekan dengan tenggat waktu tugas, kemungkinan kegagalan, keterbatasan pilihan, dan tentu saja rasa bosan.
Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan dengan cara diantaranya mengakomodir setiap karakteristik diri. Artinya mengukur daya kemampuan serap ilmu masing-masing orang. Contohnya saja sebagian orang ada yang berkemampuan dalam menyerap ilmu dengan menggunakan visual atau mengandalkan kemampuan penglihatan, auditory atau kemampuan mendengar, dan kinestetik. Dan hal tersebut harus disesuaikan pula dengan upaya penyeimbangan fungsi otak kiri dan otak kanan yang akan mengakibatkan proses renovasi mental, diantaranya membangun rasa percaya diri siswa.
Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya pada proses pembelajaran akan lebih fokus.
Menurut hasil penelitian, tingginya waktu  perhatian terbukti meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.
Dalam proses belajar mengajar agar didapatkan suatu hasil yang maksimal maka diperlukan suatu teknik pembelajaran yang efisien dan afektif sehingga tidak mengahabiskan waktu yang lama dan bertele-tele yang kadang hasilnya kurang memuaskan,
Pembelajaran inovatif merupakan pembelajaran yang dikemas oleh pebelajar atas dorongan gagasan barunya yang merupakan produk dari learning how to learn untuk melakukan langkah-langkah belajar, sehingga memperoleh kemajuan hasil belajar.
Materi kesetimbangan benda tegar merupakan salah satu materi yang diberikan di kelas XI semester dua (2). Materi ini menurut siswa merupakan materi yang sulit untuk dipahami. Untuk lebih merangsang siswa berpikir aplikasi dari pembelajaran titik berat, guru memberikan stimulus pertanyaan-pertanyaan yang merangsang berpikir siswa. “Mengapa pemain acrobat yang ditumpuk menjadi satu tidak jatuh?’ “Mengapa sebuah gedung yang bentuknya tidak teratur tidak roboh?’
Salah satu metode pembelajaran inovatif yang dilaksanakan oleh guru adalah melalui suatu kegiatan untuk menentukan titik berat benda. Benda dua dimensi yang digunakan adalah benda yang memiliki berbagai bentuk seperti kupu-kupu, kastil, gedung dan lain sebagainya.
Seluruh kegiatan siswa yang mempersiapkan dan melaksanakannya. Bentuk benda sesuai keinginan dan kreatifitas setiap siswa dan dihasilkan bentuk benda yang berbeda-beda.








Setelah siswa membuat bentuk benda yang akan dicari titik beratnya, selanjutnya siswa melakukan pengukuran menentukan titik berat Benda yang akan ditentukan titik beratnya digantungkan. Titik berat diperoleh dari resultan gaya berat setiap partikel.

Hasil setiap titik berat benda kemudia ditempel pada satu lembar kertas sebagai laporan praktikum Setelah melakukan pembelajaran yang inovatif, siswa menjadi lebih paham mengenai titik berat.
 .





Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh siswa merupakan aplikasi “Learning is fun” dimana siswa mendapatkan pemahaman yang lebih konkret. Berdasarkan kegiatan pembeljaran inovatif yang telah siswa lakukan dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran inovatif memiliki keunggulan antara lain :
1.    Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
2.    Berpikir dan bertindak kreatif.
3.    Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
4.    Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
5.    Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
6.    Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
7.    Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.
Berdasarkan yang telah disamapaikan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa melalui pembelajaran inovatif menjadikan pembelajaran Fisika lebih fun, kreatif, bermakna dan merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa. Siswa menjadi lebih berminat dan menyukai Fisika jika guru lebih kreatif dalam menggunakan metode-metode pembelajaran.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar