Senin, 01 Mei 2017

Guru Harus Terus Belajar




Tujuan pendidikan di dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3 adalah mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 

Suatu hal yang wajar bila guru menguasai materi pelajaran yang ada di dalam buku pelajaran. Dan itu memang salah satu kompetensi guru yang harus dipenuhi oleh seorang guru. Namun terus memperkaya diri dengan pengetahuan dan wawasan sebagai ikhtiar memperluas spektrum kebermanfaaatan dalam dunia pendidikan adalah hal yang istimewa.

Salah satu momentum perayaan  hari Kartini dalam dunia pendidikan saat ini  adalah dengan menyadarkan diri kita sebagai seorang pendidik untuk terus meningkatkan kapasitas dan kompetensi kita.
Karena kita semua menyadari bahwa ilmu pengetahuan terus berkembang. Seirama dengan perkembangan zaman. Oleh karenanya proses pembelajaran baik dari sisi pengetahuan guru maupun metodologi mengajarnya pun harus dinamis dan progressif. Setiap harinya adalah evaluasi guna menghasilkan perbaikan di semua lini pembelajaran.

Sebagaimana tujuan pendidikan seorang guru harus mampu membangun karakter siswa, hingga kokoh dalam iman dan luas dalam pengetahuan. 
Disela-sela kesibukan kita sebagai seorang guru, kita harus memaksa diri untuk mampu merancang  strategi dan  mengelola waktu kita  untuk me recharge pengetahuan kita.

Berikut tiga hal sederhana untuk meningkatkan kompetensi kita sebagai guru :
Pertama : Training,  melalui training khususnya tentang kependidikan menambah dapat wawasan baru atau setidaknya kembali merefresh wawasan kita. Dalam training selain kita bisa saling berdiskusi dengan peserta lainnya, semangat untuk saling menumbuhkan motivasi dan bertukar ide melalui tatap muka langsung adalah hal berharga yang semakin jarang kita dapatkan saat ini. Karena komunikasi langsung dan  nyata telah termayakan oleh gadget.
Contohnya di Fajar Hidayah, setiap guru baru wajib mengikuti Basic Training,  sebagai bekal bagi sang guru untuk terjun di kelas. Materi yang diberikan tentang Character Building,  manajemen kelas, Self Esteem,  ilmu dasar yang bersifat universal seperti Sains, Bahasa, Math dan juga keislaman. 



Guru senior menjadi  trainer yang mengisi training sekaligus mendampingi guru yunior dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.

Kedua : Menulis , sudah saatnya guru berbagi pengalaman melalui tulisan. Selain memberikan manfaat bagi yang membacanya, menulis memberikan manfaat bagi dirinya sendiri, karena dengan menulis maka kapasitas seorang guru dapat terupgrade. Guru yang rajin menulis otomatis akan rajin membaca dan tentunya akan berimplikasi pada bertambahnya wawasan dan pengetahuannya.
Agar senantiasa termotivasi untuk menulis, kita dapat bergabung dengan komunitas guru penulis, misalnya Agupena (Asosiasi Guru Penulis Nasional). 

Ketiga : Jalan-jalan, ternyata jalan-jalan mampu memberikan manfaat ganda bagi guru. Selain sebagai sarana refreshing menghilangkan kepenatan dalam menjalankan rutinitas, jalan-jalan berpeluang menghadirkan hal baru sebagai tambahan ide bagi guru untuk lebih kreatif. Misalnya menghadiri suatu pameran.
Beberapa saat yang lalu kebetulan penulis berkesempatan menghadiri pameran tentang agriculture di JCC Senayan, Jakarta. Begitu banyak ilmu mengenai cara budidaya tanaman sayuran dan buah-buahan secara modern. Bagi penulis ini adalah hal yang istimewa, karena selaras dengan mata pelajaran yang penulis ampu di sekolah, yaitu Biologi. Siswa pun mendapatkan ilmu baru sebagai aplikasi dari yang penulis dapatkan.


Guru mendidik dan belajar sepanjang hayat...****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar